HIRARKI DI SEBUAH PERUSAHAA

25/02/2010

Berikut adalah sebuah cerita tentang bagaimana sebuah pesan dikomunikasikan secara hirarkis dalam sebuah perusahaan, dari Direktur hingga ke karyawan paling bawah (staff).

Dari: Direktur – Kepada: General Manager
“Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini Adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja.”

Dari: General Manager – Kepada: Manager
“Sesuai dengan perintah Direktur, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila besok hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Direktur di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari.”


Baca entri selengkapnya »


“Seorang Biksu Dan Pangeran…”

15/02/2010

Seorang biksu diperintah oleh raja untuk mendampingi sang pangeran ke hutan untuk berburu rusa.

Selama berburu bidikan panah sang pangeran selalu tdak mengenai sasaran, sang pangeran sangat geram dan tanpa ia sadari ia berkata kasar “sial” bidikanku meleset!!”

“Husss!” kata si biksu

“Pangeran tidak boleh berkata kasar, apa pangeran tidak takut pada dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara kasar”.

“Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang dengan membawa hasil buruanku”. Jawab sang pangeran sambil membidik seekor rusa buruannya.

Tapi memang hari itu pangeran sedang sial, bidikannya meleset lagi dan tentunya sang pangeran makin marah “sial”.. bidikanku meleset lagi”.

Sang biksu kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan dibarengi ancaman “kalo sekali lagi pangeran bekata kotor maka saya tidak akan segan memohon pada dewa petir untuk menghukum pangeran” kata biksu yang mulai marah karena nasehatnya ngga digubris oleh sang pangeran.

Mendengar ancaman sang biksu, sang pangeran malah merasa tertantang “sial ” “sial ” “sial ” “sial “.. Ayo,mana dewa petirmu..mana?”.

Sang biksupun lansung berdoa, meminta dewa petir untuk menghukum sang pangeran yang mulai lancang, dan tiba-tiba langit mendung… angin bertiup sangat kencang….. entah dari mana datangnya tiba-tiba

“DHUUUUAAAAAAARRR…AR….AR….AR” petir menyambar, tapi aneh.. petir itu menyambar sang biksu, padahal ia sama sekali nggak pernah berkata kasar.

Sang pangeran berdiri disamping mayat biksu yang gosong karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir
“wahai dewa petir, aku yang berbicara kasar tapi kenapa biksu ini yang engkau sambar”.

Dewa petir menjawab ” sial ” ..bidikanku meleset”.